Ini Alasan Kuat Hindari Aplikasi Android Non-Resmi

Sepanjang tahun lalu, platform Android tetap menjadi target favorit program jahat alias malware. Hal tersebut diungkapkan dalam laporan firma keamanan Kaspersky yang dikutip oleh The Inquirer.

"98,05 persen dari semua malware yang dideteksi pada 2013 menyasar platform ini (Android), yang menunjukkan popularitas sekaligus kerentanannya," tulis Kaspersky.

Sebagian besar malware masuk ke perangkat Android dengan cara bersembunyi di balik aplikasi-aplikasi non-resmi atau dari pihak ketiga yang didapat bukan dari toko aplikasi Play Store.

Kaspersky mengingatkan pengguna Android untuk menghindari aplikasi yang terdapat di toko aplikasi pihak ketiga, mengingat banyak malware disebarkan dengan cara itu.

Kaspersky mencatat jumlah program jahat pada 2013 mengalami kenaikan lebih dari dua kali lipat. Kaspersky mencatat  143.211 sampel malware mobile, dibandingkan 40.059 pada 2012.

Banyaknya jenis malware yang beredar bisa menjadi alasan kuat pengguna Android untuk tidak tergoda meng-install aplikasi dari toko aplikasi tidak resmi.

Firma keamanan tersebut menambahkan bahwa kebanyakan malware mobile didesain untuk mencuri uang pengguna dengan cara menyadap informasi kartu kredit, password, dan data pribadi.

Motif penggunaan malware untuk alasan finansial ini menunjukkan tren meningkat, seiring dengan semakin fokusnya pelaku kriminal cyber dalam menghasilkan profit dengan lebih efisien. "Para cybercriminal terobsesi dengan metode mencari uang secara ilegal ini," lanjut Kaspersky.

Soal lokasi serangan, Rusia mencatat angka serangan malware terbanyak dengan sekitar 40 persen malware yang beredar menyasar para pengguna mobile di negara itu. Urutan kedua ditempati oleh India (8 persen), disusul oleh Ukraina (4) persen. Vietnam (4 persen) dan Inggris (3 persen) masing-masing menduduki posisi keempat dan kelima.

Sumber: Kompas

Comments

Popular Posts